RSPADGatot Soebroto - Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto resmi menyandang pangkat baru, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL., M.A.R.S setelah menerima kenaikan pangkat berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2872/XII/2020 tanggal 4 Desember 2020.
AniesBaswedan mengaku sangat berduka atas kepergian Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo. Jenderal TNI Andika Perkasa membesuk dua prajurit penjaga perbatasan yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena tertembak saat menjalankan tugas. ARCHIVE | 16 Juli 2021.
DirekturUtama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menyebut langkah ini juga dilakukan untuk mengevaluasi setiap program kerja sama yang dilakukan antara TNI AD dengan BPJS Kesehatan. (RSPAD) Gatot Soebroto turut mendukung kelancaran implementasinya di lapangan nanti," jelasnya. Di samping itu, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika
Tugasitu diemban Markam sampai Gatot Soebroto meninggal dunia. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama kurang lebih dua tahun. Di jajaran direktur tertera Sukotriwarno, Edhy Tjahaja, dan Amran Zamzami. Selanjutnya PP Berdikari dipimpin Letjen Achmad Tirtosudiro, Drs Ahman Nurhani, dan Bustanil
KepalaStaf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memimpin acara penyerahan jabatan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Letjen TNI Bambang Dwi Hasto dan laporan korps kenaikan pangkat sembilan perwira tinggi (Pati) TNI AD. (TNI AD) Penulis Achmad Nasrudin Yahya | Editor Bayu Galih
ProfilRumah Sakit. RSPAD Gatot Soebroto adalah Rumah Sakit yang berlokasi di Senen, Jakarta Pusat. Fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit ini antara lain, rawat inap, IGD, radiologi, farmasi, laboratorium, serta penunjang medis lainnya. RSPAD Gatot Soebroto ini memiliki jam operasional selama 24 jam pada hari Senin sampai dengan hari Minggu.
DirekturPembinaan Pengembangan RSPAD Gatot Soebroto Nana Sunardi membeberkan sejumlah kriteria donor plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 untuk dilakukan penelitian Pertama di Indonesia, RSPAD Kantongi Izin Etik Penelitan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19
Mengikutserta dalam Membantu tugas direktur dalam kegiatan keuangan, proses dan aktivitas administrasi dilini area kerja. Peningkatan Kualitas Kinerja Proyek Konstruksi Pada Pembangunan Gedung Radiologi Di Rumah SakitKepresidenan Rspad Gatot Soebroto Jakarta . Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Universitas Jenderal Achmad Yani
duy9RMd. Jakarta ANTARA - Direktur Pelayanan Kesehatan RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI Nyoto Widyo Astoro, memastikan penelitian vaksin nusantara yang menggunakan sel denditrik akan mengikuti kaidah ilmiah. "Ini adalah suatu penelitian sel denditrik di RSPAD gitu ya. Dan penelitian ini nanti harus mengikuti kaidah-kaidah ilmiah," kata dia, di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Senin. Ia menjadi salah satu nara sumber pada jumpa pers tentang vaksin nusantara yang dipimpin Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Ahmad Riat. Baca juga Kapuspen TNI tegaskan vaksin Nusantara bukan program TNI Ia menjelaskan, sel denditrik sebetulnya sudah digunakan untuk pengobatan kanker, namun saat ini dikembangkan untuk penanganan Covid-19. "Memang ini dicoba barangkali untuk membuat vaksin yang dari dendritik terutama ditujukan untuk vaksin, diharapkan untuk vaksin Covid-19," jelasnya. Oleh karena itu, penelitian Vaksin Nusantara akan dilakukan secara baik sehingga bisa sesuai kaidah ilmiah yang berlaku. "Diterima secara ilmiah kemudian memang harus disetujui oleh beberapa pemangku untuk melegalkan denditrik tersebut untuk pembuatan vaksin dalam hal ini," ujarnya. Mengenai gejala ikutan sebagai akibat pemberian vaksin, di antaranya rasa sakit, demam dan lainnya, kata dia, hal itu merupakan hal biasa. "Itu khan gejala-gejala yang bisa diatasi. Artinya itu adalah efek samping ya, tapi bisa diatasi barangkali kalau yang gejala-gejala normal, yang muncul-muncul itu bidang pokok penelitian pasti itu lah yang akan dicatat gejala efek samping," kata dia. "Semua gejala-gejala tidak ada yang ditutupi atau tidak dilaporkan. Jadi semua gejala akan dilaporkan. Dan nanti tentu saja yang nanti akan menilai adalah BPOM, apakah gejala ini bisa layak dan sebagainya dalam vaksin ya, tapi itu hal yang biasa," katanya. Vaksin lainnya, kata dia, juga kerap memicu gejala efek samping. "Karena vaksin-vaksin yang lain pun ada pegal-pegal badannya, kadang-kadang sakit di tempat suntikan, jadi lemas dan sebagainya, itu semua gejala-gejala tersebut juga barang kali juga muncul pada vaksin-vaksin yang lain," ucapnya.
Tes Kesehatan 20 capim KPK di RSPAD Gatot Subroto. © Radityo - Sejumlah jabatan di TNI dan Polri tengah digodok oleh Men PAN RB Tjahjo Kumolo untuk dinaikan pangkatnya. Salah satunya adalah jabatan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto alias RSPAD. Jika sebelumnya jabatan Kepala RSPAD Gatot Soebroto diduduki perwira tinggi pati TNI berpangkat Mayjen, ke depan rencananya bakal diduduki pati dengan bintang tiga di pundak alias Letnan Jenderal Letjen. Berdasarkan sejarahnya, RSPAD Gatot Subroto sudah berkali-kali berganti nama sejak didirikan. Pangkat pemimpin RSPAD juga sejak pertama didirikan terus mengalami perubahan. Berikut ulasannya2 dari 6 halaman Dipimpin Letkol RSPAD di era Belanda bernama Leger Hospital Batavia. Usai pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda pada 29 Desember 1949, Leger Hospital Batavia diserahkan ke TNI. Serah terima dilakukan pada 26 Juli 1950. Nama Leger Hospital Batavia kemudian diubah menjadi Rumah Sakit Tentara Pusat RSTP. RSTP adalah suatu lembaga di bawah Djawatan Kesehatan Tentara Angkatan Darat DKTAD. Kemudian pada 1953 sebutan DKTAD berubah menjadi DKAD. Sebutan ini memengaruhi juga nama RSTP menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat RUMKIT PUS-AD, namun singkatan yang lebih dikenal adalah RSPAD. Di era awal, RSTP dipimpin oleh seorang Letkol Ckm dr Satrio 1950 -1952. Kemudian Letkol Ckm dr Reksodiwirjo Wijotoardjo 1952-1956. Terakhir, Letkol yang pernah memimpin RSPAD adalah Letkol Dr Mohammad Tarekat Prawirowijoto 1956-1959. 3 dari 6 halaman Dipimpin Kolonel Pangkat kepala RSPAD kemudian naik dari Letkol menjadi Kolonel pada 1959. Saat itu, kolonel pertama yang menjabat kepala RSPAD adalah Kolonel Dr Partomo 1959-1970. Kemudian, Kolonel Dr. Frans Pattiasina 1970-1972 memimpin RSPAD setelah menggantikan Kolonel Dr Partomo pada 1970. 4 dari 6 halaman Dipimpin Brigjen & Kolonel Nama RSPAD kemudian berubah pada 1970. Saat itu RSPAD berganti nama menjadi Rumah Sakit Gatot Soebroto, disingkat Rumkit Gatot Soebroto. Hal itu dilakukan TNI AD buat memberi penghormatan kepada tokoh TNI AD yang memiliki banyak jasa kepada prajurit yang sakit yakni mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Gatot Soebroto. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor SKEP-582/X/1970 tanggal 22 Oktober 1970. Kemudian, untuk membuat keseragaman sebutan nama-nama rumah sakit di lingkungan TNI Angkatan Darat, Kajankesad dengan surat edaran Nomor SE/18/VIII/1977 tanggal 4 Agustus 1977 menetapkan sebutan untuk Rumah Sakit Gatot Soebroto menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto RSPAD Gatot Soebroto. Saat bernama Rumah Sakit Gatot Soebroto RSGS, perwira TNI yang memimpin RSPAD adalah Brigjen TNI Dr R Darmawan PS 1972-1973, Kolonel Ckm Dr RA Jusuf Djajakusuma 1973-1977. Kemudian, saat bernama Rumah RSPAD Gatot Soebroto, perwira TNI yang memimpin adalah Kolonel Dr Kurnia Natadisastra 1977-1979, Brigjen TNI Dr. Samsi Jacobalis 1979-1983, Brigjen TNI Dr. Sumardi Katgopranoto 1983-1989, Brigjen TNI Dr. Toerseno Winarko A. 1989-1991, Brigjen TNI Dr. H. Djailani 1991-1993, Brigjen TNI Dr. Bondan Hariono, SpM. 1993-1995, Brigjen TNI Dr. H. Richard Paul, 1995-1997. Lalu, Brigjen TNI Dr. Suyak Suganda, 1997-1998, Brigjen TNI Dr. Edy Herharun 1998-1999, Brigjen TNI Dr. A. Suharto MARS. 1999-2000, Brigjen TNI Dr. Krismanto Prawirosumarto, 2000-2000, Brigjen TNI dr. Adib Abdullah Yahya, 2000-2002, Brigjen TNI dr. Buddy Utoyo 2002-2003, Brigjen TNI dr. Mardjo Subiandono, 2003-2005, Brigjen TNI dr. Djoko Riadi, 2005-2008, Brigjen TNI dr. Supriyantoro, 2008-2010. Kemudian, Brigjen TNI dr. Chairunan Hasbullah, MARS 2010-2010, Brigjen TNI dr. Dedy Achdiat Dasuki 2010-2010, Brigjen TNI dr. Komaruddin Boenjamin 2010-2013, Brigjen TNI dr. Lengkong 2013-2013, Brigjen TNI dr. Douglas S. Umboh, MARS 2013-2014, Brigjen TNI dr. Ponco Agus Prasojo, 2014-2015, dan Brigjen TNI dr. Hardjanto, 2015-2015. 5 dari 6 halaman Dipimpin Mayjen Pangkat Kepala RSPAD Gatot Subroto kemudian naik menjadi bintang dua alias Mayjen pada 2015. Di era Jokowi ini Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto, K, diangkat menjadi kepala RSPAD Gatot Subroto. Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto kemudian dipilih Jokowi menjadi Menteri Kesehatan pada periode kedua kepemimpinannya pada 2019. Terawan kemudian mebgajukan pensiun dini, lalu kemudian dinaikan pangkatnya oleh Jokowi menjadi Letnan Jenderal. dr Terawan Agus Putranto sepertinya menjadi satu-satunya Mayjen yang pernah menjadi kepala RSPAD Gatot Subroto. Sebab, pemerintah berencana akan menaikkan pangkat Kepala RSPAD Gatot Subroto dari Mayjen menjadi Letjen. 6 dari 6 halaman Letjen Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Men PAN RB Tjahjo Kumolo tengah menggodok jabatan perwira tinggi di tubuh TNI dan Polri. Menurutnya, akan ada penambahan posisi bintang tiga. Dari yang sebelumnya dijabat oleh mereka yang berbintang dua, kini akan diisi pangkat bintang tiga. "Misal Dokter Terawan kepala RSPAD kan bintang 3, Puspom juga bintang 3," kata Tjahjo saat ditemui saat panel Forkopimda Kemendagri di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu 13/11. Untuk di Kepolisian sendiri, posisi dipertimbangkan untuk dijabat satu tingkat lebih tinggi adalah Korps Brimob. Sebab Brimob akan ada penambahan anggota yang awalnya 48 ribu menjadi 60 ribu personel, "Itu kalau dipimpin bintang 2 kan tidak pas, harus bintang 3," jelas Tjahjo. [dan]Baca jugaIni Sejarah Kepangkatan Komandan Brimob dari Zaman Bung Karno Hingga JokowiJokowi Kumpulkan Pangdam Se-Indonesia, Instruksikan Dukung Agenda Strategis NasionalRakornas Indonesia Maju, Panglima TNI dan Kapolri Bicara Keamanan NegaraKakor Brimob, Kepala RSPAD dan Danpuspom TNI Bakal Diisi Jenderal Bintang 3Viral Video Polisi di Palembang Adu Jotos dengan 2 TNI di JalanMoeldoko Sebut Kepala Staf Paling Pas Duduki Jabatan Wakil Panglima TNI
IATA's management team is formed of regional and subject matter experts. It sets the strategic direction of IATA under the leadership of IATA's Director General. Management committee Willie Walsh Director General Muhammad Albakri Senior Vice President, Financial Settlement & Distribution Services Nick Careen Senior Vice President, Operations, Safety and Security Karen Clayton General Counsel Conrad Clifford Deputy Director General & Corporate Secretary Tony Concil Vice President, Corporate Communications Anton Grove Vice President, People, Performance & Development PPD Ayaz Hussain Senior Vice President, Corporate Services and CFO Frédéric Léger Senior Vice President Commercial Products and Services Kim Macaulay Chief Data Officer Marie Owens Thomsen Senior Vice President Sustainability & Chief Economist Regional leadership Kamil Al-Awadi Regional Vice President, Africa and Middle East Philip Goh Regional Vice President, Asia-Pacific Rafael Schvartzman Regional Vice President, Europe Dr Xie Xingquan Regional Vice President, North Asia Peter Cerda Regional Vice President, The Americas Doug Lavin Vice President, Member and External Relations North America